Payeer

Balon Internet Google Akan Mengudara Di Indonesia

Balon Google


Mulai tahun 2016, uji coba balon Internet Google mulai dijalankan dan didukung oleh tiga operator yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. Wilayah Indonesia yang pertama kali akan dicoba adalah Sumatera, Kalimantan, dan Papua. 

Balon akan mengudara di ketinggian 20 km dari permukaan laut untuk menyebar koneksi Internet 4G LTE. Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer.

Mengapa stratosfer? Dari publikasi resmi di blog Google, angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Jadi, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar bisa membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.

Tiap balon akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi. Yang jelas, jika satu balon sudah mulai terbang ke luar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya. 

Ide utama dari kesepakatan berangkat dari sulitnya menjalankan kabel serat optik atau mendirikan menara seluler di kawasan terpencil yang penuh dengan gunung dan hutan di Indonesia. 

Setelah pemerintah Indonesia dan operator seluler menandatangani kesepakatan uji teknis balon Internet Google, lembaga swadaya masyarakat ICT Watch meminta pemerintah juga mendukung teknologi alternatif OpenBTS dan memberi izin kepada OpenBTS untuk memakai spektrum 900 MHz demi kepentingan penelitian dan pengembangan.

Teknologi OpenBTS adalah teknologi yang telah terbukti dapat dikembangkan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, juga dalam situasi gawat darurat kebencanaan. OpenBTS merupakan serangkaian peranti lunak yang dipasangkan pada komputer yang telah ditambah antena penerima dan pengirim sinyal seluler, yang kemudian bisa dimanfaatkan sebagai BTS portabel. Dengan alat ini masyarakat di sekitar lokasi OpenBTS dapat menerima sinyal seluler untuk melakukan panggilan telepon dan SMS.

Menurut praktisi sekaligus dosen telekomunikasi, Onno W. Purbo yang selama ini aktif menyosialisasikan OpenBTS, teknologi ini merupakan alternatif untuk membangun Base Transceiver Station (BTS) sendiri dengan harga terjangkau untuk telekomunikasi GSM berbasis software open source.

OpenBTS memungkinkan implementasi software open source untuk mengirim jaringan GSM ke ponsel dan membuka peluang bagi masyarakat di daerah pedesaan agar tidak tergantung pada operator seluler yang jaringannya tak merambah wilayah terpencil.

loading...

0 Response to "Balon Internet Google Akan Mengudara Di Indonesia"

Post a Comment